Friday, July 16, 2010

Invisalign, Rapikan Gigi Tanpa Kawat di Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1073 (19-25 Juli 2010)



Masih pakai kawat gigi? Rasanya it’s so last year. Kini ada teknologi Invisalign yang dapat membuat gigi rapi tanpa harus iritasi dan memihak pada estetika karena wujudnya yang transparan. Apa dan bagaimana Invisalign ini?

            Bagi anda yang tak mau sakit dan iritasi terhadap metal bracket atau takut terlihat jelek dengan memakai kawat gigi, kini sudah ada teknologi baru yang memungkinkan anda untuk merawat dan merapikan gigi tanpa terganggu secara estetika. Invisalign namanya. Walapun masih jarang di Indonesia, Invisalign sudah menjadi trend di seluruh dunia.   Invisalign adalah perawatan utk merapihkan gigi yg menggunakan serial aligners transparan. Aligners ini akan membuat susunan gigi menjadi kembali lebih baik & rapih dengan tidak merusak keindahan & memberi rasa nyaman pada pemakainya, karena bentuknya yang transparan.

Perawatan Kombinasi
            Menurut drg. Linus Boekitwetan, M.Kes (Ort), salah satu dari sedikit dokter gigi pemegang sertifikat Invisalign dari Amerika Serikat dan sertifikasi dari American Dental Association, tidak semua kasus dapat dilakukan perawatan dengan invisalign. “Ada juga yang harus dengan perawatan kombinasi, maksudnya pakai bracket metal biasa dulu baru dengan invisalign atau sebaliknya”, jelasnya.
Lalu, bagaimana tahapan perawatannya? Setelah mengunjungi dokter gigi bersertifikat Invisalign dan dilihat apakah bisa dilakukan rencana perawatan dengan Invisalign, selanjutnya akan dilakukan rontgen, cetak gigi dan foto before treatment, dan setelah data lengkap dan dianalisa baru dibuatkan rencana perawatannya. Pada kunjungan kedua setelah dijelaskan rencana perawatannya, akan dilakukan pencetakan gigi yang kedua untuk kemudian dikirim ke Align Technology di Amerika. Lalu dari hasil cetakan gigi akan dibuatkan ClinCheck, yakni 3D model gigi sebelum dan sesudah perawatan, dan setelah disetujui dokter & pasien, maka invisalign akan langsung dibuat. “Total waktu dari mulai pengiriman cetakan gigi ke Amerika hingga pembuatan invisalign sampai selesai dan dikirim ke Indonesia sekitar 1,5-2 bulan”, papar nya sambil menunjukkan contoh model pada blognya http://drglinus.blogspot.com .

Ganti Dua Minggu Sekali
Banyaknya aligners dan lamanya perawatan pada setiap pasien berbeda-beda. “Tapi biasanya tidak lebih lama dari setahun, tergantung kedisiplinan pasien”, ujar drg. Linus. Setiap dua minggu sekali, aligners harus diganti dengan no seri yg berikutnya sampai no seri yg terakhir. Aligners akan bekerja maksimal jika digunakan sebanyak 20 - 22 jam per hari. “Saat makan lepaskan aligners. Bersihkan dengan cara mencucinya. Untuk menyimpan, akan diberikan kotak kecil. Jika aligners hilang 1 buah sebelum waktunya, Anda bisa memakai no seri sebelum atau sesudahnya”, tambahnya. 
Lantas, apa saja kelebihan aligners dibanding bracket metal biasa? “Yang jelas aligners lebih praktis, lebih mudah membersihkan gigi karena dapat dilepas, dan secara estetika tidak akan mengganggu penampilan karena wujudnya transparan, bahkan orang lain pun tak sadar anda sedang memakainya”, paparnya. Ditambahkannya, karena aligners dibuat dengan teknologi komputer, maka bentuk cetakannya juga akurat sehingga menjadi lebih presisi dan sempurna, “Dalam beberapa kasus ada yang ditambahkan attachment, semacam tambalan sewarna gigi yang dipasang pada gigi sehingga aligners lebih cekat & pergerakan gigi lebih maksimal serta presisi, ini semua sudah diperhitungkan dengan komputer”, jelas  dokter lulusan FKG UI dan menamatkan S2 bidang Ortodontik di Universitas Trisakti ini.

Mudah Dilepas dan Dibersihkan
Selain itu, aligners yang terbuat dari bahan clear vinyl flexible plastic memungkinkan untuk terjadinya iritasi sangat kecil. “Sebab tidak sedkit orang yang mengalami iritasi terhadap bracket metal sehingga mengalami sariawan”, ungkapnya. Penggunaan aligners relatif tidak memiliki efek samping, karena aligners bekerja secara lembut, tidak menyebabkan alergi, perlahan namun presisi, dan yang jelas tanpa rasa sakit. Pasien biasanya menyatakan bahwa mereka tidak merasakan kenyamanan terganggu, dibandingkan dengan menggunakan kawat gigi. Selain itu, karena mudah dilepaskan, gigi dapat dijaga kebersihannya dan terhindar dari gigi berlubang & penyakit jaringan gusi sebagai akibat plak & karang gigi.
Berapa biaya perawatan invisalign ini? Karena masih tergolong jarang dan masih sedikit dokter yang bisa menanganinya, invisalign ini tergolong biaya perawatannya lebih besar dari braces metal yg biasa karena semua masih berbasis di Amerika, ungkap dokter yang membuka praktek di Sunrise Garden, daerah Kedoya, Jakarta Barat ini.
Jika berkomitmen dengan baik dalam perawatannya, maka hasil yg didapat lebih maksimal. Biasanya setelah aligners dilepas, pasien akan diberi retainer yang akan berfungsi menjaga gigi tetap stabil dalam kondisi barunya. Retainers digunakan sekitar 1-2 tahun, baru kemudian dilepaskan. Jadi ingin cantik tanpa menderita & mengorbankan penampilam? Invisalign invisible braces bisa jadi jawabannya.

Ayu E. Setyowati from Tabloid Wanita Indonesia

Tuesday, June 22, 2010

PERHATIAN !

HATI-HATI dengan pihak-pihak tertentu yg mengambil gambar maupun foto-foto atau mencantumkan nama saya tanpa ijin untuk berjualan bracket atau bahan gigi atau utk hal-hal lainnya. Karena saya TIDAK pernah berjualan bracket atau bahan gigi atau hal-hal lainnya.
Jika sampai ada masalah dikemudian hari yang merugikan anda, tanggung jawab anda sendiri !

Website/blog resmi saya hanya http://drglinus.blogspot.com
Terima kasih atas perhatiannya

Tuesday, June 8, 2010

Merawat Gigi Berkawat di Majalah Prevention Indonesia Juni 2010 oleh Drg. Linus Boekitwetan

Selain kulit, gigi kita juga perlu dijaga keindahannya. Apabila susunan gigi kita kurang teratur, pemasangan kawat gigi bisa menjadi salah satu solusi. Namun, ini perlu juga disertai dengan perawatan yang tepat. Berikut saran drg. Linus Boekitwetan, M.Kes (Ort), anggota Dewan Penasihat Prevention.
Miliki sikat gigi khusus untuk kawat gigi atau orthodontic tooth brush; interdental brush, utk membersihkan sisa makanan di antara celah gigi dan kawat; benang gigi (dental floss) atau irigasi rongga mulut (water pick) untuk membersihkan sisa makanan di antara gigi yang tak bisa dicapai sikat gigi. Perlu diingat: Flossing pada gigi berkawat biasanya memakan waktu lebih lama ketimbang gigi tanpa kawat.
Hindari mengkonsumsi makanan sangat keras atau lengket seperti permen karet, jika makanan sangat keras dapat menyebabkan kawat bengkok atau lepas, dan jika terlalu lengket dapat menyebabkan sulitnya pembersihan gigi.
Jauhi makanan yang mengandung gula untuk mencegah karies atau lubang di gigi dan supaya gigi lebih mudah dibersihkan.
Kunjungi dokter gigi secara teratur sehingga kondisi gigi, gusi, rongga mulut dan perawatan ortodontik dapat terpantau.

Tuesday, May 4, 2010

Invisalign Invisible Braces NOW in Indonesia


What is Invisalign®?
The Invisalign® system is the virtually invisible way to straighten your teeth and achieve the dazzling smile you've always dreamed of. Using advanced 3-D computer-imaging technology, Invisalign depicts your complete treatment plan, from the initial position of your teeth to the final desired position. Then a series of clear aligners are custom-made for your teeth – and your teeth only – to move them little by little. Each aligner is worn for about two weeks before being replaced by the next in the series, until the final position of your teeth is achieved. Your Invisalign treatment time will be determined by your doctor, based on your specific needs.

What are the primary benefits of Invisalign?
Invisalign aligners are practically clear. No one may even notice that you’re wearing these virtually invisible “braces,” making Invisalign a seamless fit with your lifestyle and day-to-day interactions with others.Invisalign is removable. Unlike braces, you have the flexibility to eat and drink what you want during treatment by simply removing the aligners. And you can also remove the aligners to brush and floss as you normally would for fresh breath and good oral hygiene.Unlike braces, there are no metal brackets or wires with the Invisalign system that could cause irritation to your mouth. Plus since your office visits during treatment don’t involve metal or wire adjustments, you’ll likely spend less time in the doctor's chair.And finally, Invisalign allows you to view your virtual results and treatment plan before you start so you can see how your straight teeth will look when your treatment is complete.

How do I get started with Invisalign?
Just make an appointment with an Invisalign trained doctor for an initial consultation. Drg. Linus Boekitwetan is a Certified Invisalign doctor in Indonesia.

Can I go to any dentist to be treated with Invisalign?
While Invisalign can be used with virtually any treatment philosophy, special training is needed. All dentists interested in treating patients with Invisalign must attend and complete specialized instructional sessions to become trained Invisalign providers before cases will be accepted from their office. Close to 30,000 doctors worldwide are already certified to treat patients using Invisalign. 

How will Invisalign effectively move my teeth?
Like brackets and arch wires are to braces, Invisalign aligners move teeth through the appropriate placement of controlled force on your teeth. The main difference is that Invisalign not only controls forces, but also the timing of the force application. During each stage, only certain teeth are allowed to move. These movements are determined by your doctor as he or she maps out your unique Invisalign treatment plan.

What are aligners made of, and what do they look like?
The virtually invisible aligners, which are made of a thermoplastic material uniquely developed for the Invisalign treatment plan, look similar to tooth-whitening trays. Invisalign aligners are custom-made for you and only you to move your teeth in the sequence determined by your doctor.

How old is the company?
Align Technology, Inc., the company that manufactures Invisalign, was founded in 1997.

How old is the technology?
In 1945, Dr. H.D. Kesling envisioned that one day modern technology would enable the use of a series of tooth positioners to produce the kinds of movements required for comprehensive orthodontic treatment. Technology has made this vision a reality. Using advanced computer technology, Align Technology produces Invisalign, a series of customized clear appliances, or aligners. Each aligner is worn sequentially by the patient to produce extensive tooth movements in both upper and lower arches.

What is ClinCheck?
To provide orthodontic treatment using Invisalign , the dentist must become familiar with the software provided by Align Technology. This software is called ClinCheck and when used properly, ClinCheck® is more than a movie of the virtual setup. ClinCheck® is the bridge between the virtual world and the real world…that is, ClinCheck® is the interface used by the dentist to visualize his or her proposed treatment in all respects prior to ever delivering the first Aligner . It is the tool the dentist uses to communicate with the technicians in Costa Rica to design and execute the doctor's treatment plan for a given patient. ClinCheck® is a 3D virtual representation of all aspects of the anticipated treatment. ClinCheck® allows the dentist to evaluate projected final tooth positions, amount of individual tooth movement, arch symmetry, rate of tooth movement and within reason, even the duration of treatment. 

How many patients are being treated with Invisalign?
More than 1,000,000 patients worldwide have been treated with Invisalign. The number of Invisalign smiles grows daily.

Has the FDA cleared Invisalign?
Invisalign aligners are classified as Class II medical devices by the FDA, and Align Technology, Inc.has held the necessary 510K clearance from the FDA since 1998 to be able to sell and market the Invisalign system.

Do Invisalign aligners contain Bisphenol-A (BPA)?
No. Invisalign aligners do not contain Bisphenol-A or phthalate plasticizers. These aligners are made with USP Class VI medical grade, high molecular weight, polyurethane resins. Tests have been conducted to determine the biocompatibility of these materials, and show that they are biocompatible and pass all applicable regulatory requirements and thresholds for human wear in the mouth. Of course, as with any medical device, you should consult with your health professional about your aligner treatment and any applicable risks of use.

Is Invisalign available outside the United States?
At this time, Invisalign is marketed in the United States, Canada, Australia, Brazil, France, Germany, Great Britain, Hong Kong, Italy, Japan, Mexico, New Zealand, Spain, Singapore, Thailand, and Indonesia.

Video Invisalign Invisible Braces





Wednesday, March 31, 2010

Perindah Bentuk Gigi di Majalah Prevention Indonesia April 2010 oleh Drg. Linus Boekitwetan


Gigi yang rapi dan putih bersih membuat kita terlihat cantik. Selain menggosok gigi secara rutin, kita bisa melakukan veneer untuk merawat gigi. Menurut drg. Linus Boekitwetan, M.Kes (Ort), salah satu dewan penasihat Prevention, veneer adalah lapisan pengganti email yang dipasang secara permanen dan biasanya terbuat dari bahan komposit dan porcelain. Selain memutihkan gigi, veneer juga dapat memperbaiki bentuk gigi terlalu kecil atau gigi di sisi kanan dan kiri tidak saling simetris. Dan, menutup celah di antara gigi depan serta memperbaiki gigi yang sedikit pecah. Namun, drg. Linus juga menyarankan, kita perlu berkonsultasi ke dokter gigi karena tak semua kasus bisa menggunakan veneer. Lalu, lakukan kontrol gigi secara rutin dan periksa juga lapisan veneer, sehingga bisa langsung diperbaiki bila ada masalah. Lakukan pemeriksaan ini setiap 6 bulan.
TIP:
Pahami veneer jenis apa yang akan kita pasang, apakah komposit atau porcelain. Keduanya punya kelebihan masing-masing. Veneer komposit dapat berubah warna, tapi jika lapisannya pecah sedikit, dapat langsung diperbaiki. Sementara veneer porcelain tidak berubah warna, tapi jika lapisannya pecah sedikit, maka harus dibuat ulang kembali. Kita juga bisa memilih sendiri warna gigi yang diinginkan dan sesuai dengan diri sendiri. Namun sebaiknya, hindari warna gigi terlalu putih karena justru akan terlihat seperti gigi palsu.



Friday, February 5, 2010

Gingsul Itu Indah, tetapi Lebih Indah Kalau Rapi di Majalah Dokter Kita Februari 2010 oleh Drg. Linus Boekitwetan

 

Gingsul Itu Indah, tetapi Lebih Indah Kalau Rapi

 

Anda pasti pernah melihat gigi gingsul bukan? Gingsul adalah gigi taring atas yang tumbuh tidak pada tempatnya, biasanya di sisi atas samping depan. Karena tumbuh lebih ke arah pipi, maka saat tersenyum terlihat menonjol di sudut mulut.

Menurut Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes, penyebab terjadinya gigi gingsul antara lain karena kehilangan gigi susu secara prematur (sebelum waktunya) akibat trauma atau kecelakaan. Akibatnya terjadi pergeseran gigi susu yang menyebabkan ruangan untuk tumbuh gigi tetap tidak sesuai besarnya dengan gigi tetap yang akan tumbuh, sehingga berjejal.

 

Lebih lanjut lagi Drg Linus mengatakan, kehilangan gigi susu dapat disebabkan oleh penyakit periodontal atau karies (gigi berlubang), yang bisa menyebabkan gigi tersebut tanggal ataupun dicabut. Ruang bekas pencabutan tersebut akan tertutup oleh gigi-gigi di sebelahnya, sehingga gigi tetap yg tumbuh tidak mendapat tempat dan berjejal.

 

Selain itu gigi gingsul juga dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan. Misalnya anak mendapatkan bentuk rahang yang kecil dari ibunya dan gigi yang besar dari ayahnya, atau sebaliknya. Akibatnya ukuran gigi tetap terlalu besar dibandingkan ukuran rahang yang kecil. Selain itu, malnutrisi (kekurangan nutrisi) juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan rahang dan gigi.

 

Biasanya gigi gingsul terjadi pada gigi taring atas. “Itu disebabkan karena pola pertumbuhan gigi taring tetap atas terakhir dibandingkan gigi tetap lainnya yaitu gigi graham pertama (molar 1), gigi seri pertama dan kedua (insisif 1 dan 2), gigi geraham kecil pertama dan kedua (premolar 1 dan 2), gigi taring (kaninus), gigi geraham kedua (molar 2). Jika ruangan untuk pertumbuhan gigi taring tidak ada, maka akan terjadi gingsul,” ujar dokter yang berpraktik di salah satu kawasan di Jakarta Barat ini.

 

Gigi tumbuh berjejal juga dapat disebabkan kebiasaan buruk seperti menghisap ibu jari, menghisap bibir atas atau bawah, menggigit benda tertentu juga dapat mempengaruhi susunan gigi. Gigi dapat bergeser sehingga lengkung gigi menjadi sempit, sehingga dapat mempengaruhi susunan gigi dan menjadi berjejal.

 

Menurut dokter gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia ini, mempunyai gigi gingsul berdampak antara lain fungsi pengunyahan menjadi tidak sempurna. Selain itu dari segi estetika pun terganggu, tetapi ada juga yang berpendapat dengan mempunyai gigi gingsul menjadi lebih tampak manis (semua tergantung individunya). Efek lain dari gigi gingsul yang kurang baik yaitu mudah terjadi penumpukan/akumulasi plak gigi, serta kesulitan membersihkan daerah itu dengan sikat gigi. Meski demikian, gigi taring sebaiknya tak boleh dicabut karena sangat diperlukan untuk membentuk sudut lengkung rahang dan membuat muka terlihat simetris dan wajah tidak cekung jika dilihat dari samping.

 

Pemilihan metode perawatan dan cara yang digunakan pada penatalaksanaan kasus maloklusi dengan gigi gingsul tergantung posisi (letak), angulasi, dan inklinasi gigi. Prinsipnya adalah mengatur pertumbuhan gigi berdasar diagnosis dan waktu yang tepat.

 

“Salah satu caranya adalah pencabutan berurutan (serial extraction) yang disesuaikan dengan waktu tumbuh dan kebutuhan tempat,” jelas dokter gigi yang telah mengambil pascasarjana bidang ortodontik di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti ini. Jika gigi sudah tumbuh secara berjejal atau gingsul, perawatan yang dapat dilakukan dengan perawatan kawat gigi cekat atau braces karena tujuan dari perawatan ini adalah mengarahkan pertumbuhan dan mengembalikan gigi ke posisi normal.

 

Ada sejumlah pertimbangan yang perlu diperhatikan, yaitu kebutuhan ruang, pengadaan ruang, dan perawatannya. Selain itu perawatan terhadap gigi gingsul yang biasanya dilakukan adalah dengan pencabutan gigi. Ada juga yang tidak dilakukan pencabutan untuk merapikan gigi yang berjejal atau gingsul. Semua perawatan tersebut tergantung dari kasusnya. “Jika ada gigi yang perlu dicabut biasanya yang dicabut adalah gigi graham kecil (premolar), dan jangan sekali–kali mencabut gigi taring yang gingsul karena jika gigi taring dicabut maka estetika akan terganggu,” jelas dokter gigi yang mengantongi sertifikat Invisalign USA dan American Dental Association ini.

 

Dengan demikian, menurut dokter gigi yang merupakan anggota International Association for Orthodontics ini, gigi gingsul tidak perlu lagi ditakuti. Perawatan kawat gigi yang benar akan menghasilkan gigi yang tertata baik dan senyum yang indah. Tidak hanya itu, perawatan ini juga meningkatkan estetika wajah, fungsi bicara, dan pengunyahan yang baik.

 

 

Tuesday, November 17, 2009

REST IN PEACE Dr. Paul Boekitwetan, MARS

Telah berpulang ke pangkuan Bapa di Surga dengan damai pada Hari Senin, Tgl. 16 November 2009 Pkl. 19.05 WIB di RS. Medistra. Anak, Menantu, Suami, Papa, Papa Mertua kami yang tercinta :



DR. PAUL BOEKITWETAN, MARS
(Dalam Usia 68 Tahun )

Jenazah disemayamkan di Rumah Duka Dharmais, Lantai Dasar Ruang A-B.
Misa Tutup Peti : Rabu, 18 Nov 2009 Pkl. 19.30 WIB
Misa Requiem : Kamis, 19 Nov 2009 Pkl. 19.30 WIB
Akan dikremasikan pada hari Jum'at,Tanggal 20 November 2009.
Berangkat dari Rumah Duka Pkl. 09.00 WIB ke Krematorium OASIS, Tangerang

Kami Yang Mengasihi :
Mama : Ny.Jd.Tan Tek Po (Ang Swat Ing)
Mama mertua : Ny.Jd. Kho Sien Biauw
Istri : drg. Yvonne Kartika Indra

Anak & Menantu :
drg. Linus Boekitwetan, M.Kes (Ort) -- Carolien Suteja, SE
drg. Florence Boekitwetan (Netherlands)

Beserta Segenap Famili


Tuesday, September 1, 2009

My Jakarta: Dentist Linus Boekitwetan in Jakarta Globe Newspaper September 2, 2009


My Jakarta: Dentist Linus Boekitwetan
Zack Petersen

Being a dentist is in Linus Boekitwetan’s genes, so if you happen to be his patient, you should know you’re in good hands. Besides being born to wield a drill, Linus, who is from West Jakarta, has a no-nonsense air about him that is comforting for those who find themselves in his dentist’s chair.

Is being a dentist or orthodontist in your blood?
My father is a doctor, a general practitioner, while my mother, my sister and my aunt are all dentists. My sister works in the Netherlands and my aunt is in the United States.

Is there any difference between going to a dentist in Indonesia and in the United States?
Here, people are scared of needles. They would rather deal with the pain of the drill than the prick of the needle.

Are clear braces catching on here in Jakarta?
A doctor who represents the Invisalign brand came here from the United States in 2008 to train local doctors and issue licenses to carry out Invisalign. Right now clear braces aren’t as popular as the metal ones, but they will catch on.

Is getting an invisible aligner a complicated process?
First, we make an impression of the client’s teeth here and then send it off to a lab in the US. What comes back to us is an intricate program that has 3-D imaging, called ClinCheck, which is able to show us exactly what the patient’s teeth will look like after the process. It’s pretty amazing. After the 3-D imaging is approved from our end, the lab starts the fabrication of the invisible aligners and sends them back to us. No one will ever be able to tell you have them on. No metal, no wiring, no bending.

How old are most of the patients who get braces?
They’re mostly in their 20s. People don’t have insurance here so they need to wait until they have enough money to get braces. I would say 90 percent of the people getting braces right now are women. It’s a big trend.

Have you ever had braces?
No. I don’t need them right now but maybe someday I will.

Is your week pretty busy, or are you like other dentists who are always off on the golf course?
I have a lot of appointments from Mondays to Saturdays. Saturday is the busiest day for me, but I only work until 4 p.m. because I want to go to the mall like everyone else.

Appointments in Indonesia don’t really seem to mean anything, with jam karet holding sway. If I make an appointment with you for 11 a.m., what time do you expect for us to meet?
Around 11:30 a.m. to noon, but on Saturdays my patients know not to be late.

Does it ever get old, smelling people’s bad breath all day long?
Don’t worry, I wear a mask. Sometimes people have calculus [or tartar] behind their teeth, which is caused by the continual accumulation of minerals from saliva on dental plaque that eats away at your teeth. That’s why if you don’t take care of your teeth, they will just fall out.

In your line of work, you cause a lot of people pain. Do you ever feel bad?
Let’s just say that if I don’t fix the teeth now, there will be even more pain later.

What’s the most interesting part of your job?
The fact that people come to me with a crowded set of teeth that need work, and then after a little work, I get to make them beautiful. That’s rewarding.

What would you be doing if you weren’t a dentist?
I would be the CEO of an international company. I don’t like working under people. I like to be able to make my own decisions. That’s why I became a dentist.

What is the hardest part about your job?
I like my job, but sometimes in orthodontics, the hardest part is straightening or moving teeth to improve the aesthetic of the teeth according to the schedule of my treatment plan. The most important thing in orthodontic treatment is that patients must report to me regularly, approximately once a month. If they don’t do that, the treatment time takes longer.

Is flossing really that important?
Flossing is very important. According to the American Dental Association, flossing helps remove debris and interproximal dental plaque, which is plaque that accumulates between teeth. Dental floss helps clean these hard-to-reach tooth surfaces and reduces the likelihood of gum disease and tooth decay. Toothbrush bristles alone cannot effectively clean between these tight spaces. But in Indonesia, flossing is not as popularly applied as in the US.

Do kids get lollipops when they leave your clinic?
No. Instead I give them cute gifts. Like right now, I give out key chains that look like a beautiful set of teeth.

Zack Petersen from The Jakarta Globe

Wednesday, August 5, 2009

Perawatan Gigi untuk Kecantikan di Kompas.com 5 Agustus 2009

 



KOMPAS.com — Seulas senyum bisa mencerahkan penampilan seketika. Namun, mungkin selama ini kita sungkan tersenyum karena gigi yang kurang indah. Ada beragam cara yang bisa ditempuh untuk memperbaikinya. Drg Linus Boekitwetan, MKes (Ort), dokter gigi dan dewan penasihat majalah Prevention, menjelaskannya. 

Pemutihan gigi (whitening). Memutihkan gigi bukanlah bagian dari rutinitas perawatan, melainkan demi alasan estetis. Menurut drg Linus, warna putih yang dihasilkan oleh pemutihan gigi tidak permanen. Selain itu, tambalan gigi dan gigi palsu tidak bisa diputihkan dengan bahan pemutih gigi. American Dental Association membagi bahan pemutih gigi menjadi dua. Pertama, bahan pemutih mengandung peroksida, yang membersihkan noda di permukaan serta bagian dalam gigi. Kedua adalah pasta gigi pemutih, yang hanya membersihkan noda di permukaan gigi. 

Sebelum memutihkan gigi, berkonsultasilah dulu dengan dokter gigi. Dokter gigi perlu melihat masalah yang terjadi pada gigi. Apakah akibat noda, atau gigi berwarna hitam akibat lubang. Atau, adakah penyebab lainnya. Selain bisa dilakukan di tempat praktik dokter, kita bisa menjalani pemutihan gigi di rumah. Namun, hasil yang dicapai dengan bantuan dokter tentu lebih efektif. 

Pembersihan karang gigi. Karang gigi juga bisa mengganggu keindahan gigi. Jadi, sebaiknya kita membersihkannya teratur, setiap 6 bulan hingga 1 tahun. Jika tidak dibersihkan, menurut drg Linus, plak dan karang gigi bisa menyebabkan gingivitis, atau gusi jadi sering berdarah dan bengkak. Jika dibiarkan, gangguan ini bisa menjadi periodontitis, yaitu kerusakan pada tulang alveolar di sekitar gigi. Inilah yang nantinya membuat gigi kita menjadi goyang, yang akhirnya harus dicabut. 

Pemakaian kawat gigi. Posisi gigi yang tidak baik, serta susunan yang tidak rapi bisa diperbaiki dengan pemakaian kawat gigi. Apabila kita merasa tidak percaya diri dengan kawat yang terlihat jelas saat dipakai, ada beberapa pilihan yang lebih baik. Misalnya saja, kawat gigi berwarna transparan, atau yang dipasang di bagian dalam gigi, atau invisalign yang dibuat dengan teknologi khusus, sehingga tidak terlihat, sangat bening, dan nyaman. Invisalign hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi bersertifikat. 

Perawatan dengan kawat gigi berlangsung antara 1-2 tahun, tergantung kasus. Jangan lupa memakai retainer atau penahan gigi selepas perawatan, agar susunan gigi tak berubah lagi.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perawatan Gigi untuk Kecantikan", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2009/08/05/10173081/NaN.

Thursday, June 25, 2009

Tampilkan Senyuman Cantik Kita di Majalah Prevention Indonesia Juli 2009 oleh Drg. Linus Boekitwetan

Tampilkan Senyuman Cantik Kita

Seulas senyum bisa mencerahkan penampilan seketika.Namun, mungkin selama ini kita sungkan tersenyum karena gigi yang kurang indah. Ada beragam cara yang bisa ditempuh untuk memperbaikinya. Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes (Ort), dokter gigi dan dewan penasihat Prevention, menerangkannya untuk kita.

Pemutihan Gigi (Whitening)
Memutihkan gigi bukanlah bagian dari rutinitas perawatan, melainkan demi alasan estetis. Menurut drg. Linus, warna putih yang dihasilkan oleh pemutihan gigi tidak permanen. Selain itu, tambalan gigi dan gigi palsu tidak bisa diputihkan dengan bahan pemutih gigi. American Dental Association membagi bahan pemutih gigi menjadi dua. Pertama, bahan pemutih mengandung peroksida, yang membersihkan noda di permukaan serta bagian dalam gigi. Kedua adalah pasta gigi pemutih, yang hanya mem­bersihkan noda di permukaan gigi.
Sebelum memutihkan gigi, berkonsul­tasilah dulu dengan dokter gigi. Dokter gigi perlu melihat masalah yang terjadi pada gigi. Apakah akibat noda, atau gigi berwarna hitam akibat lubang. Atau, adakah penyebab lainnya. Selain bisa dilakukan di tempat praktik dokter, kita bisa menjalani pemutihan gigi di rumah. Hasil yang dicapai dengan bantuan dokter tentu lebih efektif.

Pembersihan Karang Gigi
Karang gigi juga bisa mengganggu keindahan gigi. Jadi, sebaiknya kita membersihkannya teratur, setiap 6 bulan hingga 1 tahun. Jika tidak dibersihkan, menurut drg. Linus, plak dan karang gigi bisa menyebabkan gingivitis, atau gusi jadi sering berdarah dan bengkak. Jika dibiarkan, gangguan ini bisa menjadi periodontitis, yaitu kerusakan pada tulang alveolar di sekitar gigi. Inilah yang nantinya membuat gigi kita menjadi goyang, yang akhirnya harus dicabut.

Pemakaian Kawat Gigi
Posisi gigi yang tidak baik serta susunan yang tidak rapi bisa diperbaiki dengan pemakaian kawat gigi. Apabila kita merasa tidak percaya diri dengan kawat yang terlihat jelas saat dipakai, ada beberapa pilihan yang lebih baik. Misal­nya saja, kawat gigi berwarna transpa­ran, atau yang dipasang di bagian dalam gigi, atau Invisalign yang dibuat dengan teknologi khusus, sehingga tidak terli­hat, sangat bening, dan nyaman. Invisalign hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi bersertifikat. Perawatan dengan kawat gigi ber­langsung antara 1-­2 tahun, tergantung kasus. Jangan lupa memakai retainer atau penahan gigi selepas perawatan, agar susunan gigi tak berubah lagi.

Tambahan:
Drg. Linus pemegang sertifikasi Invisalign USA di Indonesia

Friday, May 29, 2009

Mulut Bebas Sariawan di Majalah Prevention Indonesia Juni 2009 oleh Drg. Linus Boekitwetan


hal 6.
YOU ASK
“Di supermarket, saya lihat ada dua jenis sikat gigi, yang biasa dan elektrik. Apa bedanya? Mana yang lebih baik untuk dipakai?”

OUR EXPERT ANSWERS
Pada sikat gigi elektrik, ujung atau kepala sikat giginya dapat berputar. Namun, menurut American Dental Association, yang terpenting bukanlah jenis sikat giginya, apakah elektrik atau manual. Yang lebih perlu diperhatikan adalah menjaga kesehatan gigi dengan menyikatnya dua kali dalam sehari, dengan pasta gigi ber-fluoride. Pilih sikat gigi yang sesuai dengan kebutuhan anda, yang bisa menjangkau seluruh area gigi, baik bagian depan maupun belakang. Jenis sikat gigi elektrik dan manual sama efektifnya.

hal 24.
Mulut Bebas Sariawan

Sariawan yang tiba-tiba ‘menghiasi’ mulut kita memang sangat mengganggu. Makan tak enak, bicara pun tak nyaman. Umumnya, sariawan timbul sebagai sinyal bahwa tubuh kita tengah kekurangan gizi. Namun, ternyata pemicunya bukan hanya itu. Ada beberapa faktor lain yang tak berkaitan dengan asupan gizi, akan tetapi dapat memunculkan masalah di mulut. Beberapa anjuran di bawah ini bisa kita praktikkan untuk membebaskan mulut dari sariawan.

SERING TERJADI
Dalam bahasa kedokteran gigi, sariawan disebut stomatitis aphtousa rekuren (SAR), yakni lesi mukosa rongga mulut yang paling sering terjadi. Penyebab utamanya masih belum diketahui, tapi ada faktor tertentu yang menyebabkan sariawan. Contohnya, iritasi gigi yang tajam (akibat ada gigi patah atau berlubang), alergi makanan tertentu (susu, keju, gandum, terigu), gangguan imunologi, gangguan hormon, faktor psikologis seperti stress, kekurangan folat, zat besi, vitamin B12, faktor keturunan, dan masih banyak lagi pemicu lainnya.

ANJURAN
Jika memang diagnosa sariawannya adalah SAR, dianjurkan berkumur dengan obat kumur yang mengandung chlorhexidine gluconate, atau oleskan topikal kortikosteroid, untuk mempersingkat waktu penyembuhan luka. Sementara obat jenis topikal anestesi (salep) bisa diberikan untuk meredakan rasa sakit dari sariawan. Untuk mencegahnya timbul kembali, jaga selalu kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, hindari stress, hilangkan iritasi di rongga mulut, serta konsumsi banyak buah dan sayuran yang mengandung vitamin B dan zat besi. Bila ada alergi, hindari makanan yang dapat memicu reaksi pada rongga mulut.

Saturday, May 23, 2009

Pemenang Blog Award Minggu Ke-3 Mei 2009


Jakarta - Setelah melakukan proses verifikasi dan penilaian, bersama ini kami dari tim Internet Sehat menyampaikan bahwa blog berikut di bawah ini layak dan berhak mendapatkan penghargaan Internet Sehat Blog Award (ISBA) 2009 untuk kategori mingguan, Selasa (19/05/2009):

http://drglinus.blogspot.com/ (Family blog)
Karir dan asmara mentok? Coba periksakan gigi dan mulut Anda. Lho apa hubungannya asmara dengan gigi? Menurut pengelola blog drglinus.blogspot.com, keduanya memiliki hubungan. Dalam salah satu artikelnya tertulis bahwa senyum itu penting dalam berkarier, apalagi saat menjalin hubungan asmara. Nah jika Anda sakit gigi, tentu tidak bisa tersenyum luwes. Apalagi jika gigi Anda tidak terawat, maka akan timbul bau mulut yang tidak sedap. Pada blog ini, Anda juga bisa mendapatkan informasi lainnya yang berhubungan dengan gigi, misalnya bagaimana bau mulut bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya, kawat gigi dan pemutihan gigi. Seperti apa pula mitos dan fakta seputar gigi dan mulut, tips agar makanan tidak nyangkut di kawat gigi? Temukan pula 10 misteri pada tubuh, salah satunya mengapa kepala pusing ketika minum es?

Internet Sehat Blog Award (ISBA) 2009 adalah sebentuk program apresiasi/penghargaan kepada pengelola/penulis blog (blogger) Indonesia yang dengan segenap daya kreatifitasnya telah menuangkan ide, gagasan dan pikiran positifnya dalam bentuk tulisan di blog masing-masing. ISBA 2009 diinisiasi oleh ICT for Partnership, didukung oleh XL Care, OpenNet Initiative dan media online detikINET.



(Sumber: detikinet.com)

Friday, May 15, 2009

Artikel di Majalah Prevention Indonesia Mei 2009 oleh Drg. Linus Boekitwetan


Gigi adalah gambaran kebersihan seseorang. Gigi putih dan sehat sangat penting untuk kesehatan dan penampilan kita. Menjaga kesehatan mulut dan gigi tak cukup dengan menyikat gigi sehari dua kali atau berkumur dengan obat kumur. Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes (Ort), salah satu dewan penasihat Prevention, menyarankan kita melakukan pemeriksaan rutin dan pembersihan karang gigi setiap enam bulan sekali.

* YANG DIPERIKSA... kondisi gigi, jaringan gusi, dan rongga mulut secara keseluruhan. Jika kita pernah menambal gigi, tambalan juga akan diperiksa. Begitu juga jika gigi kita pernah patah.
* PROSEDURNYA...
1. BUATLAH PERJANJIAN dulu dengan dokter gigi.
2. PADA WAKTU DATANG, dokter akan menanyakan kondisi kesehatan kita. Misalnya, apakah kita menderita penyakit seperti diabetes atau alergi tertentu. Pasalnya, darah penderita diabetes sulit membeku. Sedangkan untuk penderita alergi, dokter harus berhati-hati memberikan obat.
3. LANGSUNG DILANJUTKAN dengan pemeriksaan gigi dan seluruh rongga mulut. Sebagai pasien, kita tinggal duduk dan membuka mulut, lalu dokter memeriksa dengan seksama, menggunakan alat bernama kaca mulut. Ada juga dokter yang menggunakan alat lebih canggih seperti intra oral kamera.
4. SETELAHNYA, DOKTER MELAKUKAN pembersihan karang gigi.
5. JIKA HASIL PEMERIKSAAN kurang memuaskan atau ada indikasi penyakit tertentu, dokter akan melakukan rontgen gigi. Atau berkonsultasi dengan dokter ahli lainnya untuk menentukan tindakan lanjutan yang diperlukan.
6. PEMERIKSAAN SELESAI. Hasilnya langsung keluar.

* MANFAATNYA... mencegah resiko penyakit radang gusi, gigi berlubang, bau mulut, kanker mulut, dan penyakit lainnya.

Tuesday, March 10, 2009

Karir dan Asmara Mentok? Coba Cek Gigi dan Mulut

Senyum itu penting dalam berkarier, apalagi saat menjalin hubungan asmara. Tapi bagaimana bisa senyum kalau sakit gigi? Jadi, jangan anggap sepele kesehatan gigi dan mulut.

Gigi yang tak terawat baik akan membuat bau mulut tak sedap. Anda tak mungkin bisa berdekatan dengan si Dia.

Anda sendiri pernah merasakan betapa tidak enaknya berbicara dengan seseorang yang nafasnya tak sedap. Tanpa disadari, kita akan mengambil jarak, menutup hidung dengan tangan, atau bahkan meninggalkan pembicaraan.

Dalam menjalin hubungan kasih, senyum menjadi penting. Senyum membuat Anda jauh lebih menarik. Syarat utamanaya adalah gigi dan mulut yang sehat.

Nah, begitu juga dalam karir. Senyum sangat diperlukan dan menentukan, baik dalam hubungan dengan rekan kerja, atasan, terutama klien. Jika sakit gigi sudah menyerang, boro-boro bisa senyum, segala aktivitas pun terganggu.

Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) 1998 menyebutkan, sekitar 62,4 persen penduduk Indonesia merasa terganggu produktivitas kerja atau sekolahnya karena sakit gigi selama rata-rata 3,86 hari per tahun.

Hal ini menunjukkan penyakit gigi dan mulut dapat menurunkan produktivitas kerja. Bagaimana karier Anda bisa cepat meningkat kalau sering tidak masuk kerja akibat sakit gigi?

Jadi, jangan sampai malas merawat kesehatan gigi dan mulut. Salah-salah, karier bisa terancam. Sudah begitu, kisah asmara pun selalu kandas. Senyum Anda cemerlang, karier dan asmara Anda pun ikut cemerlang... Ting...




(Sumber: detikNews.com)

Bau Mulut, Bagaimana Bisa Terjadi?

BAU mulut, yang secara medis disebut halitosis, dapat muncul akibat tidak teraturnya kegiatan membersihkan gigi. Bisa juga merupakan pertanda adanya masalah kesehatan serius. Bau mulut juga bisa muncul gara-gara makanan yang Anda konsumsi dan kebiasaan tidak sehat lain.

Bagaimana makanan dapat pengaruhi bau mulut?
Pada dasarnya, semua makanan diolah pertama kali dalam mulut. Karena makanan juga dicerna dan diserap ke aliran darah dan dibawa ke paru-paru, akhirnya napas pun bakal kena imbasnya. Bila Anda mengonsumsi bahan makan yang kuat sekali baunya seperti bawang atau bawang bombai, sikat gigi, flosing juga kumur dapat mengurangi bau untuk sementara waktu. Bau ini tidak akan hilang sepenuhnya sampai makanan melewati tubuh.

Mengapa kebiasaan buruk pengaruhi bau mulut?
Jika Anda tidak menyikat dan flos gigi Anda setiap hari dengan rutin, partikel makanan akan tinggal dalam mulut, membuat bakteri akan tumbuh dengan mudah dalam mulut, di sekitar gusi dan lidah. Inilah yang menyebabkan bau mulut. Bakteri yang tinggal dan partikel makanan yang tinggal dapat menyebabkan bau mulut bila tak dibersihkan. Merokok, kunyah tembakau juga dapat sebabkan bau mulut, membuat gigi tak putih lagi, mengurangi kemampuan mencecap makanan dan mengiritasi jaringan gusi.

Masalah kesehatan apa yang terkait dengan bau mulut?
Bau mulut yang terus menerus terjadi bisa jadi merupakan tanda adanya penyakit gusi. Ini akibat adanya plak pada gigi. Bakteri di dalam gigi dapat mengeluarkan toksin atau racun yang mengiritasi gusi. Jika penyakit ini tidak diselesaikan akan merusak gusi dan rahang Anda. Tidak pasnya kawat penyangga gigi, infeksi jamur dan karies juga sebabkan bau mulut.

Mulut kering atau xerostomia juga dapat menyebabkan bau mulut. Ludah diperlukan untuk melembabkan dan menetralkan asam yang diproduksi plak, juga mencuci sel-sel yang mati yang terkumpul di lidah, gusi, dan dagu. Jika tidak dikeluarkan, sel-sel ini akan menyebabkan bau mulut. Mulut kering bisa jadi disebabkan oleh pengobatan tertentu, masalah pada kelenjar ludah atau pengobatan saluran napas yang dilakukan lewat mulut.

Beberapa penyakit lain juga bisa menyebabkan bau mulut. Berikut ini yang perlu diwaspadai seperti infeksi saluran napas (pneumonia atau bronkitis), infeksi sinus kronis, diabetes, masalah ginjal, lever, asam refluks kronis, dan gangguan postnasal.

Apa yang diperlukan agar mulut tak bau lagi?
1. Periksa ke dokter gigi secara teratur. Setidaknya enam bulan sekali.
2. Banyak minum air putih dapat menggelontor partikel makanan dan bakteri juga merangsang produksi ludah.
3. Jaga makan Anda. Rajinlah sikat gigi, dua kali sehari dengan pasta gigi untuk hilangkan plak. Jangan lupa sikat juga lidah Anda. Ganti sikat gigi setiap 2-3 bulan sekali. Gunakan flos dan kumurlah dengan antiseptik.




(Sumber: kompas.com)

Thursday, February 26, 2009

Mitos vs Fakta Seputar Gigi dan Mulut


Mitos: Gigi atas yang sakit jika dicabut akan mempengaruhi syaraf mata. Bahkan dapat menyebabkan kebutaan.
Fakta: Syaraf yang mempersyarafi gigi geligi atas berbeda dengan syaraf mata. Bila seseorang sakit gigi karena karies (lubang gigi) pada gigi atas, penjalaran infeksinya memang dapat mencapai pipi hingga mata. Namun pencabutan gigi atas tidak akan menyebabkan kebutaan.

Mitos: Sakit gigi dapat disembuhkan cukup dengan minum obat penghilang rasa sakit (analgesik).
Fakta: Obat “pain killer” hanya membantu untuk menghilangkan rasa sakit sementara, namun infeksi bakteri pada gigi tetap ada dan suatu waktu rasa sakit akan timbul lagi. Maka jika terjadi karies, gigi tersebut harus dirawat. Bila karies belum mencapai jaringan syaraf, gigi masih bisa ditambal. Namun bila jaringan syaraf sudah terekspos, maka gigi sudah tidak bisa langsung ditambal tapi harus dilakukan perawatan saluran akar terlebih dulu.

Mitos: Gigi tidak perlu dicabut dan boleh dibiarkan saja bila yang tersisa tinggal akarnya saja. Toh, sudah tidak ada keluhan yang dirasakan.
Fakta: Bila gigi berlubang dibiarkan dan tidak dirawat, lama kelamaan gigi tersebut dapat patah sedikit demi sedikit karena adanya tekanan kunyah. Pada akhirnya, mahkota gigi habis dan yang tersisa tinggal akarnya saja. Biasanya pada gigi tersebut sudah tidak ada keluhan lagi. Namun bukan berati masalah sudah selesai. Akar gigi yang terekspos dengan lingkungan gigi tetap dapat menjadi sumber infeksi. oleh karena itu, biarpun sudah tidak terasa sakit gigi tersebut tetap harus dicabut dan dibuatkan gigi tiruan penggantinya.

Mitos: Anak yang punya kebiasaan menghisap jari giginya bisa maju atau tonggos.
Fakta: Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kebiasaan thumb sucking pada anak dapat menyebabkan gigi depannya tonggos, tapi bergantung pada beberapa hal. Misalnya, sampai berapa lama anak tersebut terbiasa menghisap jari. Seberapa sering ia menghisap jari dalam sehari dan besarnya tekanan hisap si anak juga dapat mempengaruhi derajat keparahan. Kebiasaan menghisap jari yang bertahan antara 36 dan 48 bulan dapat meningkatkan resiko majunya gigi depan secara signifikan.

Mitos: Bila seseorang sakit gigi lebih baik dicabut daripada ditambal, karena setelah ditambal pun masih bisa sakit lagi.
Fakta: Pencabutan gigi adalah alternatif terakhir, bila perawatan lain sudah tidak mungkin dilakukan. Gigi sebisa mungkin dipertahankan dalam mulut, karena kehilangan satu gigi saja sudah dapat mengurangi efektivitas dalam pengunyahan. Gigi yang hilang sebaiknya diganti dengan gigi tiruan, namun sebaik apapun gigi tiruan masih lebih baik gigi aslinya. Saat ini ilmu dan teknologi di bidang kedokteran gigi telah berkembang pesat. Material kedokteran gigi terus menerus diperbaiki, sehingga hasil tambalan yang baik dan tahan lama dapat dicapai.

Mitos: Bau mulut disebabkan karena adanya masalah di pencernaan.
Fakta: Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa 85 % bau mulut berasal dari gigi dan mulut. Bau mulut yang disebabkan oleh perut sangat jarang terjadi. Bau mulut disebabkan oleh bakteri yang bersarang di dalam mulut, bisa berada di gusi yang meradang, gigi yang berlubang, karang gigi, tambalan yang bocor, dan terutama di bagian belakang lidah. Bakteri yang berkembang dalam lingkungan tanpa oksigen ini memproduksi gas berbau yang disebut ‘volatile sulfur compound’. Inilah yang menyebabkan bau mulut.

Mitos: Obat kumur dapat menghilangkan bau mulut.
Fakta: Menurut suatu penelitian yang menguji keefektifan obat kumur yang mengandung essential oil, jumlah bakteri berkurang secara bermakna 12 jam setelah penggunaan. Namun obat kumur hanya efektif dalam jangka waktu yang pendek. Malahan, pemilihan obat kumur harus dilakukan secara hati-hati, karena obat kumur berbahan dasar alkohol justru dapat memperberat bau mulut bila digunakan secara berlebihan, karena kandungan alkohol dapat membuat mulut menjadi kering. Untuk menghilangkan, atau setidaknya mengurangi bau mulut, pembersihan gigi tidak difokuskan ke permukaan gigi saja melainkan ke seluruh permukaan yang ada di dalam rongga mulut. Terutama jaringan lunak seperti lidah dan gusi.

Mitos: Pencabutan gigi tidak boleh dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi.
Fakta: Perubahan hormonal yang dialami wanita turut mempengaruhi keadaan di rongga mulutnya. Saat menstruasi, terjadi perubahan hormonal yaitu peningkatan kadar estrogen dan progesteron yang dapat menyebabkan gusi lebih rentan terhadap peradangan. Meski demikian, pencabutan tetap dapat dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi. Untuk menghindari resiko, pencabutan sebaiknya ditunda hingga minggu terakhir siklus menstruasi di mana kadar estrogen sedang rendah.

Mitos: Bila gigi anak berlubang tidak perlu ditambal karena nanti juga akan digantikan oleh gigi tetap/permanen.
Fakta: Gigi anak yang berlubang tetap harus ditambal, karena gigi yang berlubang dan tidak dirawat dapat menyebabkan infeksi menjalar ke jaringan pendukung gigi. Hal ini akan mempengaruhi gigi permanennya yang sedang dalam tahap tumbuh kembang. Selain itu adanya karies pada gigi anak dapat menyebabkan anak berkurang nafsu makan dan cenderung rewel.

Mitos: Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin C.
Fakta: Sariawan dalam dunia medis disebut dengan aphtous stomatitis. Penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun ada banyak faktor yang diyakini berkaitan dalam memicu terjadinya sariawan. Di antaranya adalah menurunnya sistem imun (kekebalan tubuh), stress, trauma pada jaringan lunak dalam rongga mulut (seperti tergigit yang berulang-ulang), kurang nutrisi, atau disebabkan karena obat-obatan tertentu. Bila sariawan terjadi berulang-ulang dan hilang timbul, maka disebut recurrent aphtous stomatitis (RAS).



(Sumber: klikdokter.com)

Monday, February 23, 2009

Mengatasi Sakit Gigi dan Gigi Berlubang


Menderita sakit gigi bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Rasa sakitnya bahkan bisa membuat orang dewasa menangis. Gigi berlubang umumnya menjadi penyebab awal kita menderita sakit gigi. Sakit gigi menjadi problem kesehatan yang juga serius bagi banyak orang. Apa sebenarnya yang terjadi pada gigi kita saat menderita sakit gigi? Apa akibat lain dari gigi berlubang? Bagaimana cara mencegah sakit gigi?

Gigi yang berlubang bukanlah disebabkan ulat seperti anggapan orang pada zaman dahulu. Teori ini bertahan hingga tahun 1700-an hingga Willoughby Miller seorang dokter gigi Amerika yang bekerja di Universitas Berlin menemukan penyebab pembusukan gigi. Ia menemukan bahwa lubang gigi disebabkan oleh pertemuan antara bakteri dan gula. Bakteri akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam yang menyebabkan lingkungan gigi menjadi asam (lingkungan alami gigi seharusnya adalah basa) dan asam inilah yang akhirnya membuat lubang kecil pada email gigi.

Saat lubang terjadi pada email gigi, kita belum merasakan sakit gigi. Tetapi, lubang kecil pada email selanjutnya dapat menjadi celah sisa makanan dan adanya bakteri akan membuat lubang semakin besar yang melubangi dentin. Pada saat ini kita akan merasakan linu pada gigi saat makan. Bila dibiarkan, lubang akan sampai pada lubang saraf sehingga kita akan mulai merasakan sakit gigi. Proses ini tidak akan berhenti sampai akhirnya gigi menjadi habis dan hanya tersisa akar gigi.

Sakit gigi tidak dapat dipandang sebelah mata seperti anggapan beberapa orang, karena bila didiamkan, dapat membuat gigi menjadi bengkak dan meradang. Selain itu gigi berlubang dapat menjadi sarana saluran masuknya kuman penyakit menuju saluran darah yang dapat menyebabkan penyakit ginjal, paru-paru, jantung maupun penyakit lainnya.

Agar tidak semakin bertambah parah, maka bila Anda memiliki gigi berlubang sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter gigi untuk mengobatinya. Walaupun banyak orang tidak suka pergi ke dokter gigi dengan alasan tidak peduli dengan keadaan gigi, khawatir biayanya mahal, takut atau malu diejek karena gigi yang rusak, namun pergi ke dokter gigi adalah solusi terbaik untuk mengatasi sakit gigi. Gigi berlubang tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Walaupun, mungkin setelah menderita sakit gigi, rasa sakitnya dapat hilang tetapi tidak memperbaiki keadaan gigi. Gigi akan tetap berlubang, bahkan lubangnya akan terus semakin membesar.

Menambal Gigi dan Cabut Gigi

Langkah yang umumnya akan diambil dokter gigi adalah menambal gigi yang rusak, bila lubangnya belum terlalu besar. Tetapi, bila kita merasakan sakit gigi, proses penambalan tidak dapat langsung dilakukan karena dengan demikian gas dalam gigi tidak dapat keluar. Dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit atau akan mematikan saraf gigi agar kita tidak tersiksa dengan rasa sakitnya. Pada kunjungan selanjutnya barulah gigi akan dibersihkan dan ditambal sementara, penambalan secara permanen dilakukan pada kunjungan berikutnya lagi.

Bila lubang terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk ditambal, berarti gigi harus dicabut. Sama seperti proses penambalan gigi, maka gigi juga tidak dapat langsung dicabut saat gigi masih terasa sakit. Hal ini disebabkan saat kita merasakan sakit gigi, maka obat anestesi (obat kebal agar tidak terasa sakit saat gigi dicabut) tidak dapat menembus akar gigi, sehingga saat dicabut akan menyebabkan sakit yang luar biasa. Proses pencabutan gigi baru bisa dilakukan saat gigi sudah tidak terasa sakit dan untuk menghilangkan rasa sakit dokter akan mematikan saraf gigi.


Mencegah Gigi Berlubang
Untuk mencegah terjadinya lubang pada gigi, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:

*Memeriksa gigi secara rutin
Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun Anda tidak merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat ditangani segera agar lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi yang tidak rata atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan.

*Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepat
Pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk menyikat gigi. Air liur tidak banyak keluar pada waktu kita tidur, sehingga gigi akan rusak bila Anda membiarkan sisa makanan pada gigi tanpa menyikatnya. Air liur berguna untuk memlinfungi gigi dari bakteri penyebab gigi berlubang.

*Menyikat gigi dengan cara yang benar
Walau menyikat gigi telah dilakukan secara teratur namun bila dilakukan dengan cara yang tidak benar, tentu hasilnya tidak akan maksimal. Cara yang benar adalah dengan menyikat ke arah bawah untuk gigi depan (gigi seri) bagian atas, menyikat gigi ke arah atas untuk gigi depan bagian bawah dan menyikat secara mendatar untuk gigi geraham. Menyikat gigi geraham hendaknya dilakukan lebih lama, karena pada gigi ini berpotensi menempelnya sisa-sisa makanan.

*Kumur setelah makan
Menyikat gigi tidak mungkin dilakukan sehabis kita makan, maka cara terbaik adalah berkumur-kumur agar sisa makanan tidak terus menempel dan mengurangi keadaan asam dalam gigi.

*Gunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa makanan
Sisa makanan yang tertinggal, hendaknya tidak dikeluarkan dengan menggunakan tusuk gigi. Penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan celah antar gigi semakin besar disamping dapat menyebabkan luka pada gusi.

*Pilih pasta gigi yang mengandung fluorida
Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Zat ini merupakan salah satu bahan pembentuk email gigi. Adanya zat ini dapat mencegah pembusukan pada gigi.

*Makan makanan yang berserat
Mengkonsumsi sayuran atau buah terbukti dapat membuat gigi lebih kuat dan mencegah terjadinya gigi berlubang.

*Kurangi makanan yang mengandung gula dan tepung
Makanan jenis ini bila tertinggal di gigi dan adanya bakteri akan menyebabkan asam yang membuat gigi berlubang.

Mengatasi Rasa Takut ke Dokter Gigi

Jika Anda merasa takut saat dokter gigi menangani gigi Anda, silahkan beritahukan ke dokter Anda. Ia tentu senang membantu Anda mengatasinya. Anda bisa memberitahunya bahwa Anda akan memberi isyarat dengan tangan bahwa Anda takut atau merasa sakit saat ia sedang menangani gigi Anda. Banyak pasien mendapati bahwa hal tersebut membuat mereka lebih tenang.

Selain itu kebanyakan dokter gigi sering mengajak bicara pasiennya saat menangani gigi pasien. Hal ini bertujuan menenangkan hati pasien tersebut.

Ingatlah bahwa gigi yang sehat menunjang kesehatan tubuh. Jika Anda segera memperbaiki gigi Anda yang berlubang, hal ini akan menghindari problem dan perawatan yang mahal di kemudian hari.




(Sumber: kumpulan.info )