Tuesday, December 29, 2020

Plus Minus Penggunaan Teeth Trainer, Alat Perapi Gigi Kekinian di Sangbuahhati.com 29 Desember 2020

 


Teeth trainer sering jadi pilihan karena relatif mudah dan murah. Perhatikan plus minus teeth trainer sebelum menggunakan.


Memiliki gigi yang rapi, putih, dan bersih bisa membuat seseorang tampil lebih percaya diri.

Itulah sebabnya, banyak cara yang dijalani agar susunan gigi dapat terlihat lebih rapi. Salah satunya dengan menggunakan teeth trainer.

Dengan menggunakan teeth trainer proses perapihan gigi tak memerlukan waktu hingga tahunan seperti pemasangan behel.

Selain itu teeth trainer sendiri pun memiliki harga yang relatif lebih rendah dibanding biaya pemasangan behel.

Memilih Teeth Trainer

Teeth trainer merupakan alat yang berbentuk cetakan gigi yang terbuat dari polyurethane, yaitu bahan semacam karet silicone yang elastis.

Teeth trainer yang paling banyak dipakai dan dijual di Indonesia berasal dari MRC (Myofunctional Research Co.) yang dikembangkan Dr. Chris Farrell sejak tahun 1990.

Teeth trainer yang berasal dari MRC memiliki 3 jenis berbeda yaitu:

  • Infant Trainer untuk usia 2-5 tahun,
  • Trainer for Kids untuk usia 5-8 tahun
    (Trainer for Kids dibagi lagi menjadi dua, yaitu T4K phase1 yang berwarna biru dan paling banyak dijual bebas di marketplace dan T4K phase 2 yang berwarna merah)
  • Trainer for Braces untuk usia 8-12 tahun (trainer ini dipakai saat pasien memakai kawat gigi permanen).

Menurut drg. Linus Boekitwetan, M.Kes, tujuan utama penggunaan teeth trainer adalah untuk menjaga keseimbangan otot pengunyahan, otot wajah, pipi, lidah, serta menghilangkan kebiasaan buruk bernapas melalui mulut, sehingga pada saat gigi tumbuh tetap berada pada posisi normal.

“Sejak usia 2 tahun, anak sudah bisa menggunakan teeth trainer sesuai petunjuk MRC. Kalau gigi tetap sudah berjejal, sudah crossbite, sudah maju, dan lain-lain, sebaiknya memakai kawat gigi permanen pada usia 12 tahun. Sebab di usia 12 tahun gigi tetapnya sudah tumbuh semua,” jelasnya.

Pertimbangkan plus minus teeth trainer berikut ini agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan.

Plus Minus Teeth Trainer

Mengingat teeth trainer bisa digunakan secara manual tanpa bantuan dokter gigi, tak sedikit yang sangsi atas keamanan dan efektifitasnya.

Menggunakan teeth trainer, jelas drg. Linus, haruslah tepat dan tidak boleh sembarangan. Sebab penggunaan teeth trainer yang asli akan membuat gigi terlihat lebih rapi.

“Tapi tetap harus diperhatikan jenis teeth trainer sesuai usia. Sebab teeth trainer untuk setiap usia jelas berbeda. Dan dari intruksi MRC, jika sudah usia 8 tahun ke atas harus dikombinasi dengan kawat gigi permanen,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia ini.

Selain memilih jenis teeth trainer yang sesuai usia, hal penting lain yang menjadi perhatian adalah kerjasama dari orang tua untuk memotivasi anak secara teratur memakai teeth trainer sesuai anjuran.

“Sebab apabila teeth trainer tidak rutin digunakan setiap hari, maka akan sia-sia. Ingat pemakaian teeth trainer harus teratur setiap hari minimal 1-2 jam dan setiap malam pada waktu tidur,” tegas drg. Linus.

Mitos yang Keliru

Di luar sana banyak yang mengatakan bahwa teeth trainer dapat merapikan semua jenis kasus gigi, baik gigi berjejal, gingsul, dan lain-lain. Apakah benar?

Pada kenyataannya sebagai mana anjuran MRC, teeth trainer hanya bisa digunakan untuk usia 2-8 tahun. Jadi apabila sudah di atas 8 tahun tetap harus kombinasi dengan kawat gigi permanen.

Meski demikian, keefektifan teeth trainer juga tak bisa teruji 100% sebab ada faktor lain yang mempengaruhi susunan gigi salah satunya adalah faktor genetik atau keturunan.

Karenanya, bijaklah saat menerima informasi dari berbagai sumber. Jangan sampai langsung termakan berita yang belum jelas kebenarannya. Bagaimanapu, perkara merapikan gigi tak semudah seperti yang dibayangkan dan tentunya memerlukan bantuan ahli.

“Kalau saran saya lebih baik menunggu sampai usia 12 tahun. Mengapa? Karena pada usia ini umumnya semua gigi tetap sudah erupsi. Barulah rapikan dengan memakai kawat gigi permanen. Selain itu, ada baiknya juga untuk berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum memakai alat apapun untuk merapikan gigi,” tutup drg. Linus.

https://sangbuahhati.com/baca/plus-minus-penggunaan-teeth-trainer-alat-perapi-gigi-kekinian/

Sunday, December 20, 2020

Wednesday, December 2, 2020

3M Orthodontic E-xcellere Digital Conference 23 -25 November 2020

3M Orthodontic, E-xcellere Digital Conference "Improvement of Facial and Smile Aesthetics using 3D Technology", 23 -25 November 2020


Wednesday, November 4, 2020

"Gigi Sehat dengan Behel Tepat" Instagram Live @butterfly_circle 6 November 2020

 

 
Salah satu cara punya senyum yang indah adalah dengan memasang kawat gigi atau behel. Karena secara estetika, bentuk gigi yang simetris dan sesuai dengan rahang bakalan menyempurnakan tarikan garis senyum pada wajah. Selain berfungsi secara estetika, memasang behel juga berfungsi mengoptimalkan kesehatan mulut dan gigi. Ah masa...⁣⁣

Gigi yang bertumpuk bakalan bikin sisa makanan lebih gampang nempel di sela-sela gigi trus narik perhatian bakteri perusak gigi. Alhasil berbagai penyakit mulut dan gigi seperti gigi berlubang, penumpukan plak gigi, sampai gingivitis pun rentan terjadi. Ngga cuman itu, #gigi yang bertumpuk juga bisa mengganggu fungsi bicara.⁣⁣

Itu kenapa pemasangan behel menjadi sangat penting, karena tidak hanya menyempurnakan fungsi gigi secara estetik tapi juga fungsi secara objektif. Nah biar semua tujuan ini tercapai, ada 2 hal penting yang wajib dipenuhi. Pertama pemasangan behel harus dilakukan oleh ahlinya yaitu seorang ortodontis atau #doktergigi spesialis perbaikan posisi gigi serta memastikan rahang sejajar agar tidak mengganggu struktur wajah. Kedua, perawatan serta konsultasi secara reguler menjamin keberadaan behel tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan mulut dan gigi.⁣⁣

Tapi di masa #pandemi kaya sekarang, konsultasi ke dokter gigi jadi tantangan tersendiri. Lantas apa saja yang harus dipastikan kalo mau konsultasi pemasangan serta perawatan behel di masa new normal? Indikator apa sajakah yang menentukan seseorang harus memasang behel dengan segera? Apakah dampaknya jika pasang behel tapi tidak pernah dikontrol?⁣⁣

Nah untuk ngejawab semua pertanyaan itu, #CapCisCus Episode 27 akan mengajak drg. Linus Boekitwetan, M.Kes (Ort) @drglinus seorang ortodontis, bicara tentang Gigi Sehat dengan Behel Tepat pada Jumat, 6 November 2020. Drg. Linus adalah founder Linus Boekitwetan Dental Care⁣

Cuss yang mau "nyuri" start #konsultasigratis soal gigi dan pasang behel, langsung tulis di kolom komentar ig @butterfly_circle ya. Nanti drg. Linus bakalan jawab langsung pas #live⁣⁣
⁣⁣


Tuesday, November 3, 2020

Thursday, October 22, 2020

Gusi Berdarah Saat Sikat Gigi? Ini Penjelasan Dokter Gigi di Tribunnews.com 12 Juni 2020




TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gusi berdarah bisa terjadi secara tiba-tiba atau ketika sedang menyikat gigi. Itu merupakan tanda-tanda masalah kesehatan mulut.

Dokter Gigi Linus Boekitwetan, M.Kes menjelaskan biasanya masalah gusi berdarah ini karena ada penumpukan karang gigi yang sudah terlalu lama.

Kalau sudah urusannya dengan karang gigi, maka obat kumur saja tidak bisa membantu. Harus ada tindakan dokter untuk membersihkan plak yang menempel di gigi.

"Kita bersihin dulu karang gigi, lalu nanti biasanya sembuh sendiri gitu kalau obat kumur hanya membantu sedikit, sumbernya harus kita hilangin bakterinya ada di karang giginya" kata drg. Linus, saat live instagram bersama @guesehat.

Drg. Linus pun mengingatkan kembali pentingnya pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan atau satu tahun sekali untuk membersihkan karang gigi.

"Bersihin karang gigi nya setiap enam bulan sekali lah, karena karang gigi semua orang ada walaupun rajin sikat gigi pasti ada karang gigi," ucap drg. Linus.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gusi Berdarah Saat Sikat Gigi? Ini Penjelasan Dokter Gigi, https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/06/12/gusi-berdarah-saat-sikat-gigi-ini-penjelasan-dokter-gigi.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata