Friday, April 19, 2013

Endodontic Treatment / Root Canal Treatment / Perawatan Saluran Akar Gigi

Jika lubang pada gigi / karies sudah mengenai pulpa, maka perawatannya dilakukan perawatan saluran akar atau pencabutan gigi.
Perawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yang telah terinfeksi atau yang sudah mati dari kamar pulpa dan saluran akar, kemudian diisi padat oleh bahan pengisi saluran akar agar tidak terjadi kelainan lebih lanjut atau infeksi ulang. 
Tujuannya adalah untuk mempertahankan gigi selama mungkin di dalam mulut, sehingga gigi dapat kembali berfungsi normal dan menghindari kita dari memakai gigi tiruan



Root Canal Treatment


Monday, April 8, 2013

Perawatan Gigi Susu Pengaruhi Gigi Permanen

Kompas.com - Rapi tidaknya gigi seorang anak sangat dipengaruhi oleh kondisi gigi susunya. Gigi susu yang terawat baik menjadi bekal bagi pertumbuhan gigi permanen anak kelak.

Salah satu fungsi gigi susu adalah membantu asupan gizi anak. Jika gigi susu rusak anak menjadi malas makan, rewel, sehingga konsenstrasinya dalam belajar menurun.

Gigi susu yang tidak dirawat sehingga berlubang dan tanggal sebelum waktunya akan menyebabkan gigi permanen tumbuh tidak rata. Akar gigi yang tertinggal juga menyebabkan gigi tetap yang akan erupsi (keluar) menjadi tertahan sehingga gigi tumbuh bukan di tempat semestinya, melainkan berada di depan, mundur, atau disamping (gingsul) dari yang seharusnya.

"Jika gigi susu anak copot secara utuh, anak memang tidak perlu dibawa ke dokter gigi. Tapi kalau masih ada akar tertinggal, jangan dibiarkan. Bawalah ke dokter gigi agar tidak ada akar yang mati dan tertinggal," kata Ketua Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Pusat drg.Zaura Rini di Jakarta, Senin (18/3/2013) .

Oleh karena itulah, menjaga kebersihan gigi dengan cara menyikat gigi dua kali sehari harus dimulai sejak bayi. "Bahkan sebelum giginya tumbuh," tegas drg. Rini.

Pada bayi, mulut dan gusi sebaiknya dibersihkan dengan kapas yang dicelup air hangat setelah bayi disusui atau meminum susu formula. Kebiasaan menyusui bayi sampai tertidur juga tidak disarankan.

"Meski ASI, tetap saja ada laktosanya. Kalau tertinggal di dalam mulut akan menyebabkan fermentasi sehingga bisa merusak gigi. Apalagi susu formula, wajib dibersihkan giginya," paparnya.

Faktor genetik

Selain perawatan gigi susu, kerapihan gigi tetap pada anak juga dipengaruhi oleh faktor keturunan. Karena itu tak jarang ada anak yang kondisi gigi susunya baik namun gigi tetapnya berjejalan.

"Biasanya disebabkan karena ketidaksesuaian antara ukuran rahang atau gusi dengan gigi. Kalau rahangnya kecil sementara ukuran gigi besar-besar maka gigi jadi bertumpuk-tumpuk," katanya.

Selain membuat gigi tidak rapi, hal tersebut juga bisa menyebabkan bentuk muka menjadi tidak sempurna. "Kalau sudah begini maka diperlukan perawatan ortodonti supaya fungsi gigi lebih optimal," katanya.



Thursday, November 29, 2012

DENTAL CARE CENTER OPEN 3 JANUARY 2013 !



Designer Said....

* Our goal was to create a calming environment with a simplistic minimal aesthetic. To do so we developed a layout that was all about the patient journey throughout the practice from beginning to end. We introduced glass partitions, a neutral palette and incorporated indirect architectural lighting to open up the interior, making the space appear much larger. All of these elements created the ideal backdrop for the existing decorative plaster ceiling which we decided to retain as a key feature within the combined reception and waiting area. – Ardillas Nuh 

* In 2012 we were approached by Drg. Linus Boekitwetan an established and successful career-driven cosmetic dentist wanting to renovate for better service for his clients. The result, ‘Drg. Linus Boekitwetan’s Dental Care Center’, is a practice that is as dynamic and unique as Drg. Linus himself. It challenges the pre-conceived notions of how a dental practice should present itself. It is strikingly modern – yet at the same time calm, peaceful and intimate. Its design is all about contrasts: state of the art versus traditional, relax versus dynamic, straight versus curving. – Rewandi Vika 


* Drg. Linus Boekitwetan’s Dental Care Center is a modern purpose built dental practice situated, promoting a comfortable, relaxing but clinical environment, boasting the latest high-tech equipment. This enables us to provide up to the minute, quality care for our patients. – David Theonardy 
  

DENTAL CARE CENTER ADDRESS

Jl. Surya Sarana 2 C /12. Sunrise Garden.
Jakarta Barat 

OPENING HOURS

Monday to Saturday 

By appointment only 


  


Saturday, August 4, 2012

Malas Makan Usai Pakai Kawat Gigi di Tabloid Mom & Kiddie edisi 25 (27 Juli - 9 Agustus 2012)


Tanya : Belum lama ini, putri saya Mahesa (usia 12 tahun) memasang kawat gigi dengan metal bracketsecara permanen. Namun tindakan pemasangan itu menimbulkan luka di sekitar mulut bagian dalamnya, seperti sariawan. Karena mengeluh sakit, Mahesa jadi malas makan. Dok, apa luka itu timbul akibat salah pemilihan jenis kawat gigi? Bagaimana mengatasinya? Apakah ada larangan makanan untuknya? Terimakasih. Komala – Sunter, Jakarta  

Jawab :
Jika dilihat dari usia Mahesa, maka pemasangan kawat gigi tersebut sudah tepat karena gigi tetapnya sudah tumbuh semua. Pemilihan jenis kawat gigi juga sebenarnya tidak masalah, jika memang menggunakan kualitas yang baik.Memang saat baru pemakaian awal, mulut anak memerlukan adaptasi, karena ada bagian bracket atau kawat yang menonjol. Bagian yang menonjol tersebut mengalami gesekan dengan bibir atau pipi bagian dalam, sehingga terkadang menimbulkan luka atau sariawan.
Namun luka di sekitar bibir bagian dalam juga bisa terjadi karena mungkin anak ibu alergi pada bahan kawat atau metalnya. Selain itu cobalah ibu cek, apakah bracketyang digunakan itu tumpul atau ada bagian yang tajam sehingga melukai bagian dalam bibir anak ibu.

Orthodontic Wax
Jika luka yang timbul karena gesekan pada bracket, maka bisa digunakan lilin khusus untuk menutup bracketdengan orthodontic wax. Alat ini bisa digunakan kapan saja, sedangkan untuk lama pemakaian tergantung pada kondisi anak. Tapi umumnya dipakai satu minggu hingga satu bulan.
Jika anak sudah terbiasa dengan adanya bracket pada mulutnya maka orthodontic wax bisa tidak digunakan lagi.
Yang perlu diingat selama memakai orthodontic wax adalah ketika proses makan sebaiknya wax tersebut dilepas, agar tidak tertelan.
Untuk mengatasi alergi karena bahan yang digunakan, maka sebaiknya diganti dengan bahan lain.
Untuk mengatasi sariawan, bisa diberikan obat sariawan dalam bentuk cairan atau gel hingga sembuh. Obat sariawan tersebut bisa dibeli di apotik.

Hindari Makanan Keras & Lengket
Mengenai makanan disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang keras dan lengket. Makanan yang keras seperti kerupuk atau keripik yang keras. Sedangkan makanan yang lengket seperti dodol, empek-empek, permen karet dan lainnya. Namun bukan berarti makanan tersebut tidak boleh dikonsumsi sama sekali.
Anak, tetap boleh makan dengan nyaman dengan cara memotong kecil-kecil makanan tadi sebelum dimasukan ke dalam mulut. Dengan begitu, makanan keras atau lengket tidak menempel di kawat gigi dan merusak pemasangan kawat giginya.
Mengenai minuman, tidak ada larangan untuk tidak meminum salah satu atau beberapa jenis minuman. Tidak ada juga minuman yang dikhususkan.

Rajin Kontrol & Membersihkan Gigi
Perlu diperhatikan bagi semua orang yang menggunakan kawat gigi, baik anak maupun dewasa adalah harus rajin memeriksakan giginya sebulan sekali ke dokter gigi dan selalu menjaga kebersihan gigi. Jangan lupa untuk menyikat gigi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Tujuannya untuk menghindari timbulnya gingivitis yang gejalanya gusi bengkak dan berdarah akibat pembentukan plak dan karang gigi baik di gigi atau di kawat gigi.
Bagi anak-anak sangat diperlukan pengawasan orangtua dalam membersihkan giginya setelah makan. Sebab jika anak membersihkan sendiri dikhawatirkan kurang bersih dan kurang hati-hati sehingga bracket-nya bisa terlepas.


Deppy Marlinda from Tabloid Mom & Kiddie